Dalam teori relativitas dilatasi waktu adalah jika benda dalam keadaan diam akan merasakan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan benda yang bergerak. Tanpa sadar setiap hari kita merasakan dilatasi waktu entah terasa lebih lama atau cepat misalnya bagi perempuan pasti waktu terasa lebih cepat saat berbelanja karena terus bergerak ke segala arah untuk mencari barang yang sesuai keinginan sedangkan bagi yang menemani dan tidak ada niat belanja pasti merasakan waktu begitu lama karena hanya menunggu juga mengamati saja.
Sebagian perempuan pasti setuju jika berbelanja itu menyenangkan dan dapat menghilangkan strees namun kemarin aku merasakan hal yang sebaliknya. Menemani orang berbelanja rasanya ingin cepat pulang sebab punggung rasanya mau patah mencari kursi di area supermarket tidak ada alhasil bersandar di tembok atau rak yang berlihat kokoh untuk menopang punggung.
Lalu pindah kearea pakaian yang pastinya lebih lama untuk memilih, aku sudah merasa tidak sanggup untuk berdiri akhirnya duduk dilantai karena yang ditemani tidak mau aku tinggal duduk disamping rak sepatu padahal jaraknya tidak terlalu jauh. Tidak menghiraukan tatapan pelayan yang melihatku bagai anak yang sedang merajuk hingga duduk dilantai untung saja suasananya sedikit sepi sehingga aku tidak malu.
Kemudian ketika mengantri di kasir juga kursinya dipinjam untuk duduk pikiranku hanya ingin beristirahat di rumah. Setelah sampai dan merebahkan punggung rasanya tidak terkira, giliran melihat jam ternyata cuma pergi selama 2,5 jam saja padahal rasanya seperti lebih dari 5 jam rupanya aku mengalami dilatasi waktu karena sakit punggung.