Sabtu, 02 April 2016

Jodohmu Cerminan Dirimu


Assalamu'alaikum wr wb ^^
Apa kabar sahabat semua? Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, aamiin.
Balik lagi sama saya, Kak Oi... kali ini saya mau cerita pengalaman pribadi, bukan maksudku untuk membuka aib orang lain atau ghibah, tapi yang saya ingin adalah kita semua mengambil hikmah dari cerita ini, baik untuk yang single seperti saya *eh maupun yang sudah double. Maaf juga sebelumnya jika ada kata-kataku yang kurang berkenan.
Baik lah, yuk! :)

‡‡‡ Jodohmu Cerminan Dirimu ‡‡‡

Saya berprinsip 'Dimana Bumi Dipijak di Situ Langit Dijunjung' baik itu di dunia nyata maupun dunia maya. Saya selalu menyapa teman-teman kantor, minimal senyum tulus yang selalu ku tunjukkan, tapi sialnya ada beberapa orang yang salah sangka.

Saat itu saya bekerja di Jakarta, sebut saja dia Pak H, saya menghormatinya karena sudah ku anggap seperti bapak sendiri, bahkan umur mereka juga hampir sama, setiap bertemu shift selalu mengajakku ngobrol. Suatu hari Pak H menelpon saya dan ternyata dia memintaku jadi istri mudanya! Hel to the lo... hello! Nih orang ngomongnya sadar gak sih ya? Gak mikir gimana perasaan anak-anak dan istrinya apa? Saya sama anak bungsunya saja lebih tua anaknya. Mau tidak mau saya tanya kenapa harus saya? Kenapa dengan istrinya? Ternyata Pak H jawab kamu itu beda sama yang lain, ramah, sopan, murah senyum, gak seperti anak-anak muda sekarang, aku suka sama kamu, jarak umur kita yang jauh malah buat kita seimbang nanti, dengar jawaban itu rasanya sedih banget niatku tuh tulus, saya tinggal di Jakarta sendirian, saya ingin cari teman, yang bisa jadi sahabat untung-utung bisa dianggap saudara juga tapi kenapa malah salah paham gini. Saya gak mau dicap sebagai penghancur keluarga orang! Saya gak mau kena karma! Saya dan istrinya sama-sama perempuan, perasaan kami sama gak ada perempuan yang mau diduakan. Aku sudah tidak nyaman dengan istriku, dia tidak memperhatikanku, sibuk sendiri, walaupun sudah bertahun-tahun menikah dia selalu seperti ini, ada uang baru aku dilayani jika gak ada ya dicuekin, aku sudah lelah aku juga butuh orang yang memperhatikanku, melayaniku, menghargaiku dan menghormatiku baik ada ataupun tanpa uang, aku rasa kamu orang yang tepat. Saat itu langsung saja ku jawab maaf Pak, saya tidak bisa dan tidak mau, saya tidak mau menghancurkan rumah tangga orang lain bagaimanapun keadaannya, lebih baik Bapak introspeksi diri dulu cari kesalahan dalam diri Bapak karena istri Bapak adalah cerminan diri Bapak sendiri, dan aib istri Bapak sama saja aib Bapak, jadi saya harap Bapak tidak sembarangan mengumbar aib istri walaupun jika itu kenyataan, bijaklah dalam berucap, istri Bapak adalah tanggung jawab Bapak dunia akhirat.

Sejak saat itu setiap saya bertemu dengan Pak H selalu menghindar, saya takut salah sangka lagi, dan imbasnya saya lebih banyak diam jika bertemu teman laki-laki, hanya senyum dan jawab ala kadarnya.

**************

Sahabat, siapapun kita pastinya tidak mau bernasib sama seperti yang saya ceritakan. Ya, saya memang belum menikah, merasakan bagaimana dan seperti apa lika liku rumah tangga, tapi bukankah kita bisa belajar dari lingkungan dan orang lain juga?

Yang sudah menjadi suami, bisa belajar dari Pak H, sebelum menuntut istri perhatian kepada Anda, sebisa mungkin berikan perhatian dulu ke istrinya, karena bagaimanapun wanita adalah makhluk yang ingin diperhatikan, pasti ada timbal baliknya. Sepenat apapun mencari nafkah di luar, membawa uang atau tidak, setidaknya manfaatkan waktu dengan keluarga Anda sebaik mungkin, hilangkan dulu masalah di tempat kerja saat bersama keluarga, pahami juga bahwa sejatinya tidak ada wanita yang mau diduakan, kecuali sebagian kecil.

Yang sudah menjadi istri, bisa belajar dari istri Pak H, tetap hormati, taati dan layani suami Anda dengan baik dan tulus, selelah apapun Anda mengurus rumah dan anak bahkan ada yang juga bekerja tapi suami adalah prioritas utama Anda, bukan karena pulang bawa uang baru Anda layani. Gak mau kan tiba-tiba suami ijin poligami karena kurang perhatian dari Anda? Kecuali jika 'maaf' suami Anda mempunyai fakto-faktor lain di luar Anda sehingga ingin poligami. Saya pernah dengar seseorang berkata seperti ini hormati, taati, dan layani suamimu dengan tulus maka dia akan menjadi budakmu selamanya, maksud kata budak di sini yaitu suami hanya akan mencintai dan menyayangi dirimu saja, tidak akan berpaling dari wanita lain. Ada juga salah satu dosenku bercerita, Beliau ditawari untuk menikah lagi oleh istrinya tapi ditolak karena baginya (dosen -pen) memiliki istrinya saat ini lebih dari cukup, dan tidak mau membagi cintanya kepada wanita lain.

Bagi kita yang belum menikah, kita bisa belajar dan setidaknya memiliki gambaran bagaiamana dan seperti apa kelak nanti saat berumah tangga yang diharapkan bisa menjadi keluarga yang sesuai keinginan, walaupun pasti ada badai yang datang.

Untuk sahabat yang sudah menikah semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah dan bisa menjadi pasangan di dunia akhirat, aamiin. Untuk sahabat yang belum menikah, sabar ya Anda tidak sendiri ko, tetap pantaskan dan perbaiki diri, semoga kita didekatkan dan dimudahkan jodohnya, aaaaamiiiiin *nah! Ucap aamiin nya paling kenceng sendiri hahaha^^

Ok... samapai jumpa lagi dilain waktu bersama saya kak Oi ;)

Wassalamu'alaikum wr wb.

12 komentar:

  1. Suka sama tulisan ini. Adem bacanya

    BalasHapus
  2. Keren mbak Olif... semangat terus untuk nulis mbak... semoga nanti bs jadi buku .. aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mba :)
      Aamiin terima kasih jg buat doanya ;)

      Hapus
  3. Keren mba olif kata-katanya bijak :)
    Lanjutkan !!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih :)
      Yoshh semangat buat kita ;)

      Hapus
    2. Terima kasih :)
      Yoshh semangat buat kita ;)

      Hapus
  4. Nice post ka
    Keep writing, keep inspiring..
    Aku yakin, banyak silent reader yg udh terinspirasi sm tulisan kaka hnya mereka blm berani utk katakan itu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks mba laras :)
      Alhamdulillah kalo bermanfaat

      Hapus
  5. Good kak oi.. hihii.. nasehat buat kita hahha..
    Semangat trus nulisnya yaaa.. \\(^-*)//

    BalasHapus