Rabu, 06 April 2016

Perempuan Itu

Assalamu'alaikum wr wb^^

### Perempuan Itu ###

Kisah ini terjadi tahun 2009, saat saya masih Sekolah Menengah Pertama. Saya yang tidak bisa ikut ujian renang sesuai jadwal otomatis harus ikut ujian susulan tapi sepulang ujian mataku terasa pedih sekali akhirnya memakai obat tetes mata lalu istirahat tapi ternyata setelah bangun tidur mataku malah tambah parah, merah dan ada pembengkakkan di mata, untuk sholat rasanya kedua mata mau lepas, jarak pandang hanya satu meter itupun masih tidak jelas, hingga saya hampir tertabrak motor saat di depan rumah untung rem motornya berfungsi baik jika tidak sudah dipastikan saya tertabrak.

Saat sore harinya, saya disuruh Mama ke rumah Om untuk membawa titipannya. Melihat mataku yang bengkak dan merah akhirnya Om mengajakku ngobrol, ternyata ditengah obrolan kami Om berpesan melarangku pergi-pergi sampai pengumuman kelulusan keluar dan yang paling buatku kaget yaitu ada yang menginginkan saya mati, mendengar itu pastinya saya kaget merasa tidak punya musuh dan tidak pernah berbuat macam-macam di manapun, ditambah Om yang memang bisa melihat makhluk astral membuatku tambah penasaran. Om memaksaku untuk mengingat semua orang selama 3 tahun di sekolah yang menurutku tidak masuk akal. Tiba-tiba saya teringat seseorang, yah perempuan saat diperkemahan hanya dia yang paling janggal.
Malam itu suasana perkemahan ramai tapi saya merasa kesepian udarapun terasa begitu dingin tidak seperti malam sebelumnya, saya memutuskan duduk di bawah pohom palm yang berada di belakang tenda, tiba-tiba saya merasakan rasa anyir di mulut seperti darah lalu saya muntah dan benar, saya memuntahkan darah dan sebuah gigiku yang patah. Saat membersihkan mulut dengan tissue yang kebetulan dibawa, saya merasa ada yang memperhatikanku akhirnya saya menyisir semua penjuru untuk melihat siapa yang melihatku ternyata perempuan yang berdiri depan jendela kelas di lantai dua itu, walaupun jarak kami yang jauh tapi dia terlihat jelas, cantik, rambut lurus dan panjang, memakai baju putih meski hanya terlihat setengah badan tapi aku yakin dia memakai baju OSIS, tatapannya yang hanya fokus kepadaku membuat risih akhirnya saya mengalihkan pandangan ke arah lain sebentar lalu kembali mencoba menatap ke arah perempuan itu tapi ternyata dia sudah tidak ada ditempatnya, ah mungkin dia sudah keluar dari kelas. Jika melihat seragamnya jujur saya merasa aneh, malam-malam begini disuasana perkemahan kenapa dia malah memakai pakaian OSIS? Buluk kudukku sempat merinding tapi saya coba untuk posthink, tiba-tiba terdengar suara kegaduhan di ujung tenda terdengar ada teriakan di sana ternyata ada anak kerasukan membuat suasana jadi ramai, anak-anak banyak yang ketakutan akhirnya kakak-kakak pembina mengumpulkan kami di tengah lapangan dan mengumumkan bahwa malam ini kami harus membawa barang-barang di tenda dan tidur di kelas. Keesokan harinya hingga sampai saat ujian sekolah saya tidak pernah lagi bertemu dengan perempuan itu.

Setelah saya menceritakan kejadian malam itu ternyata Om berkata, bahwa perempuan tersebut yang mengingikan saya mati untuk menemaninya karena selama saya sekolah dia selalu menemaniku lalu Om bercerita bahwa dulu, perempuan itu bersekolah di samping sekolahanku. Saat berangkat dia memakai pakaian OSIS ketika melewati rel kereta api dia tertabrak dan terseret hingga di depan sekolahanku, badan dan wajahnya hancur tapi saat bertemu denganku dia tidak pernah menampakkan wajahnya yang hancur. Saya yang memang tidak tahu menau tentang hal itu lalu menyanggah, bukankan orang yang sudah meninggal itu berbeda dunia? Lalu yang mengikutiku selama 3 tahun dengan wujud perempuan itu siapa? Om menjawab bahwa saat orang terlahir itu pasti memiliki Qorin masing-masing termasuk Rasulullah. Qorin adalah jin, dia selalu mengikuti kita, apapun yang kita lakukan pasti diketahui qorin kita, dia bahkan bisa lebih memahami diri kita sendiri daripada kita, saat orang meninggal nyawanya memang langsung berbeda dunia dengan kita, tapi qorin ini masih tetap hidup hingga kiamat nanti dan bila ada penampakan makhluk astral itu adalah qorin-qorin milik orang yang sudah meninggal lalu merubah diri menyerupai pemiliknya, jadi yang mengikuti saya ternyata adalah qorin perempuan itu. Lalu kenapa qorinnya berada di sekolahanku? Kenapa tidak berkeliaran di luar? Kenapa mengikutiku? Ternyata Om menjawab bahwa di sekolahku jika dilihat dari sisi lain ternyata tempat yang penguasa qorinnya tidak menjadikan qorin yang lemah menjadi budak, tidak seperti di jalanan sehingga qorin perempuan itu lebih memilih tinggal di sekolahanku. Om tidak tahu kenapa dia memilih menemaniku, yang jelas setiap hari dia menungguku di depan gerbang sekolah saat pagi, lalu mengikutiku seharian di sekolah dia selalu duduk di atas mejaku, dia tidak suka saya memiliki teman akrab, yah memang saya akui tidak punya teman akrab saat SMP, tapi saya kira karena sifat introvertku jadi tidak ada yang betah dengan sifatku ternyata ada andil dari dia lalu setiap jam pulang dia mengantarku sampai gerbang sekolah, saat ulangan atau ujian juga ketika saya kesulitan mengerjakan soal dia mencari jawaban di anak-anak yang lain lalu membisikanku jawabannya, yah memang saya akui sering mendengar bisikan jawaban tapi saya kira itu dari pikiranku sendiri yang bercabang, tapi jika dia sedang iseng malah membisikan jawaban yang salah, isstt sungguh menyebalkan dia. Kebiasaanya mengikutiku selama tiga tahun membuatnya menginginkan qorinku, sehingga saya dilarang pergi selama pengumuman belum keluar ditambah kondisi mata yang buruk dikhawatirkan seperti tadi siang, hampir tertabrak. Setelah pengumuman keluar kata Om qorin perempuan itu sudah melupakanku dan mengikuti anak yang lain di sekolahanku, alhamdulillah.

2 komentar:

  1. Serem kak ih. Itu kisah nyata?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangankan kamu mas, aku ja serem pas om cerita itu. Iya ini kisahnyata

      Hapus